Percepat Pengesahan Roman Golian

Percepat Pengesahan Roman Golian Sudah hampir satu minggu sejak resmi teken kontrak di Arema, Roman Golian masih belum mendapatkan pengesahan dari PT Liga Indonesia perihal statusnya untuk bisa bermain di kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Padahal tim Arema segera membutuhkan tenaga Golian, khususnya saat tim melakoni laga away ke Papua dalam pertandingan lanutan ISL, putaran kedua. Arema menghadapi Persipura (7/3) dan Persiwa (10/3).

Untuk itu, manajemen Arema meminta Indobola Mandiri selaku agen yang mengurus kelengkapan administrasi Golian bisa bergerak lebih cepat. Khususnya menyangkut pengesahan stopper asal Slovakia ini.

“Untuk Golian, kita minta tolong agennya agar proses pengesahannya dipercepat dan menurut informasi dari agennya, proses pengesahan Golian masih diupayakan,” ungkap Manajer Legal PT Arema Indonesia, Buyung Adi Sasono, kemarin sore.

Manajemen Arema berharap, setidaknya sebelum Minggu (5/3) depan, Golian sudah mendapat pengesahan. Lantaran ada rencana pemain yang tak ikut ke Jepang ini berangkat menyusul dari Malang ke Papua.

“Mudah-mudahan bisa secepatnya disahkan. Kita dapat kabar, kalau sebelum tanggal 5 Maret nanti sudah bisa beres, karena tanggal 5 nanti, Arema akan berangkat ke Papua,” terang Buyung kepada Malang Post.

Golian sendiri tak ikut ke Jepang lantaran terlambat untuk didaftarkan ke Liga Champions Asia 2011. Untuk itu, Arema ingin memaksimalkan kualitasnya di kompetisi ISL, khususnya saat menghadapi tim tangguh seperti Persipura. (bua/jon/malangpost)
Read More

Tidak Dibawa ke Jepang, Fakhrudin Legawa

Tidak Dibawa ke Jepang, Fakhrudin Legawa Pelatih Arema Miroslav Janu mengeluarkan keputusan tegas. Dia mencoret nama gelandang Arema M. Fakhrudin dari daftar pemain yang akan dibawa ke Jepang. Penyebabnya, Fakhrudin tidak mengikuti tiga kali latihan Arema dalam persiapan menjelang laga perdana Liga Champions Asia (LCA) grup G melawan Cerezo Osaka pada 2 Maret mendatang.

Tengara pencoretan Fakhrudin sebenarnya mencuat Selasa pagi lalu (22/2). Setelah memimpin latihan di Stadion Kanjuruhan, Janu menyatakan bahwa ada satu pergantian nama pemain yang akan dibawa ke Jepang. Hanya, saat itu dia tidak mau menyebut nama pemain tersebut.

Tengara tidak dibawanya Fakhrudin tersebut semakin jelas setelah pelatih asal Republik Ceska itu memimpin latihan Arema di Stadion Gajayana kemarin sore. ”Pemain yang tidak mengikuti latihan tidak bisa saya bawa ke Jepang,” ujar Janu tanpa menyebut nama pemain tersebut.

”Sudah, tidak usah tanya nama. Dia yang tidak ikut latihan tidak saya bawa. Apakah dia pikir itu liga kampung? Itu champions league,” imbuhnya. Janu menerangkan, dia menyiapkan nama lain sebagai pengganti pemain tersebut. Hanya, mantan pelatih PSM Makassar itu tidak mau menyebut nama pemain pengganti tersebut. ”Saya tidak mau berspekulasi. Untuk nama pengganti, lihat nanti,” tuturnya.

Fakhrudin bisa menerima keputusan Janu itu. Pemilik nomor punggung 5 di Arema tersebut menyadari bahwa dirinya tidak bisa berlatih selama tiga hari. Alasannya, dia sedang menunggui anaknya, Sabrina Nayla Fazamta, 2,5 tahun, yang sedang sakit keras di RS Kartini Jepara. ”Saya sudah minta izin ke asisten pelatih. Sakit anak saya tidak main-main. Jika tidak percaya, saya bisa bawakan bukti bahwa anak saya dirawat di rumah sakit,” ungkapnya saat dihubungi kemarin sore.

Menurut Fakhrudin, selama berada di Jepara, dirinya tetap menjaga kondisi dengan joging di sekitar rumah sakit dan fitness. ”Saya tetap menghormati keputusan Janu sebagai pelatih Arema,” ujarmua. Jika benar Fakhrudin tidak dibawa ke Jepang, Arema masih memiliki tiga pemain yang sangat mungkin menggantikan posisi Fakhrudin. Yaitu, Wahyu Gunawan, Roni Firmansyah, dan Tommy Pranata. Hanya, tiga pemain tersebut sangat jarang diturunkan Janu dalam kompetisi reguler Indonesia Super League musim ini.  (did/abm/jpnn/c12/ko/jawapos)
Read More

Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin

Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin Nurdin Halid boleh saja menampik isu, bahwa dia dan Nirwan D Bakrie adalah "satu paket" dalam bursa pencalonan ketua umum pada Kongres PSSI di Tabanan, Bali, 26 Maret nanti. Namun, sejumlah kalangan sepak bola tetap meyakini bahwa kubu incumbent telah membuat banyak manuver, termasuk skenario satu paket itu, untuk melanggengkan rezimnya di PSSI.

Yang terbaru, beredar kabar bahwa Nirwan D Bakrie bakal menjadi ban serep Nurdin Halid sebagai Ketum PSSI. Nurdin diduga akan maju sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF). Apalagi, saat ini Nurdin sudah masuk sebagai nominasi dan akan bersaing dengan dua kandidat lainnya, yakni Sultan Haji Ahmad Shah (Malaysia) dan Dato Worawi (Thailand).

Sebagai gantinya, Nirwan yang akan melenggang sebagai Ketum PSSI. Teriakan serta tuntutan masyarakat agar Nurdin turun malah dianggap akan menguntungkan Nirwan. Pasalnya, adik Ical - sapaan Aburizal Bakrie - itu akan menjadi sosok yang tak tersentuh setelah konsentrasi masyarakat hanya pada Nurdin. Celah itulah yang akan dimanfaatkan kubu incumbent untuk tetap menguasai PSSI di kepengurusan mendatang.

"Kalau yang maju Nirwan, artinya harapan masyarakat untuk menyaksikan perubahan di PSSI tak kesampaian. Sama saja tak ada perubahan," terang Bambang Nurdiansyah, mantan pemain Timnas Indonesia. Bambang juga mengharapkan agar publik tak hanya fokus menurunkan Nurdin. Melainkan juga terus menyuarakan terjadinya reformasi kepengurusan di PSSI. Apalagi jika kabar bahwa Nurdin hanya dijadikan bemper Nirwan ternyata benar adanya.

Menurut mantan pelatih PSIS Semarang tersebut, PSSI membutuhkan figur yang baru untuk me-refresh struktur organisasi. Dengan begitu, perubahan yang dilakukan tidak hanya setengah-setengah. "Perubahan bukan hanya secara prestasi. Tapi juga secara keseluruhan, termasuk organisasi yang semakin baik. Itulah yang harus didengar karena merupakan keinginan masyarakat," ucap mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Di sisi lain, IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia) menyatakan dukungannya jika Nurdin tak lagi maju sebagai Ketum PSSI. Mereka mengharapkan agar Nurdin mendengarkan suara masyarakat pecinta sepak bola. "Tanpa menghormati rasa hormat saya, Pak Nurdin barangkali karena sudah cukup lama serta resistensi yang begitu banyak, alangkah baiknya dia kita himbau untuk lebih legowo agar tak jadi ketum lagi," harap Icuk Sugiarto, Ketum IANI.

Sementara itu, kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap bergerak untuk mengegolkan keduanya sebagai kandidat Ketum PSSI. "Kalau banding kami ditolak, kami sudah menyiapkan banyak langkah untuk meloloskannya," ucap Harjon Sinaga, kuasa hukum kubu George dan Arifin. Dikonfirmasi terpisah, PSSI masih saja menanggapi masalah tersebut dengan santai. "Kita kan negara hukum. Serahkan saja semuanya pada ketentuan yang berlaku," jelas Max Boboy, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI.

Tuntut Revolusi PSSI
Secara terpisah, ribuan suporter sepak bola dari berbagai daerah terus menyerukan revolusi di tubuh PSSI. Kemarin, mereka kembali menyerbu kantor otoritas sepakbola nasional itu di komplek Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Massa yang datang dari beberapa kota itu juga menyegel kantor PSSI.

Langkah tersebut dilakukan karena tuntutan yang mereka serukan agar Nurdin Halid mundur dari kursi Ketum PSSI serta revolusi di jajaran pengurus PSSI tidak digubris. Bahkan, sampai kemarin para pengunjuk rasa itu juga belum ditemui oleh perwakilan dari PSSI.

"Kami sudah tiga hari melakukan aksi dan dua hari berada di sini. Tapi, tidak ada sama sekali pengurus PSSI yang datang. Jadi, daripada tidak dimanfaatkan, gedung ini kami segel," ujar Prianto Jasmo, ketua tim perumus Aliansi Suporter Indonesia.

Proses penyegelan ini juga dilakukan oleh berbagai kelompok suporter di Indonesia yang sengaja datang ke kantor PSSI. Selain menggembok pintu masuk kantor PSSI, penyegelan juga diikuti dengan pemasangan spanduk kecil yang berisi tulisan penyegelan dari kelompok suporter.

"Sekarang, gedung ini telah dikuasai oleh kami, suporter sepak bola Indonesia. Tidak boleh lagi ditempati oleh mafia bola, judi, dan koruptor," kata Prianto. Lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Boromania - sebutan suporter Persibo Bojonego - itu berharap, Nurdin beserta kroninya tahu diri dan tidak lagi berada di PSSI. Mereka berharap revolusi PSSI bisa secepatnya bisa dilakukan, sehingga persepakbolaan Indonesia tidak semakin terpuruk.

Dia menegaskan bahwa para suporter dari berbagai daerah itu akan secara bergelombang melakukan demonstrasi, sampai Nurdin meletakkan jabatannya sebagai Ketum PSSI. "Ini belum akhir. Tapi ini masih awal kami berjuang untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Kami sebagai pecinta sepak bola Indonesia tidak rela kalau dipimpin oleh orang-orang yang tak layak mengurusi sepak bola," tandasnya.

Sementara itu, salah satu koordinator suporter asal Jakarta, Sangab Surbakti, menjelaskan bahwa saat ini suporter sepak bola di Indonesia mulai sadar. Sebab, suporter yang sebelumnya berseberangan, mulai bersatu untuk kemajuan sepak bola di tanah air.

"Kami tidak ingin terjebak dengan berseteru antara satu pendukung tim dengan pendukung dari daerah lain. Sekarang kami bersatu agar PSSI direvolusi," tegas lelaki yang berprofesi sebagai pengacara tersebut. Dia juga menyebut bahwa kerusuhan yang terjadi selama ini bukan karena niat dari suporter. Melainkan, karena PSSI telah melakukan manipulasi-manipulasi di sepak bola tanah air sehingga suporter yang terkena imbasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh koordinator suporter asal Jogjakarta, Wawan. Dia menilai bahwa anggapan suporter Indonesia kerap melakukan kerusuhan, itu tidak benar. "Jika bukan karena mereka (PSSI) yang menjadi mafia sepak bola Indonesia, suporter tidak akan begitu. Kami semua bersatu untuk menyudahi pekerjaan kotor itu," terangnya.

Dia juga menyesalkan bahwa kecurangan yang dilakukan bukan hanya terjadi di lapangan. Bahkan, di dalam kehidupan organisasi PSSI sendiri, terjadi banyak kecurangan. Seperti dalam proses verifikasi pemilihan calon ketum menjelang Kongres PSSI. "Masa, salah satu calon dari TNI, yang menjaga keamanan di negeri ini, tidak diloloskan. Sedangkan seorang mantan narapidana yang jelas-jelas salah, bisa lolos menjadi Ketum. Kalau tidak curang, apa?" tandasnya.

Selain menyegel kantor PSSI, para suporter tersebut juga bermalam di sana untuk memastikan bahwa kantor tersebut tidak lagi digunakan oleh Nurdin dan kroninya. Mereka akan terus melakukan unjuk rasa tersebut sampai tuntutan revolusi PSSI dipenuhi. (ru/aam/jawapos)
Read More

Persijap Gaet Gelandang Argentina

Persijap Gaet Gelandang Argentina Satu lagi pemain asing berlabuh di Persijap Jepara. Setelah Alberto ”Beto” Goncalves, giliran Josh Sebastian yang melakukan tanda tangan kontrak. Seperti Beto, pemain yang pernah memperkuat PSMS Medan tersebut, juga dikontrak hingga akhir musim ini.

Wakil Sekretaris Tim Persijap Nurjamil mengatakan, setelah menyelesaikan kontrak dengan dua pemain tersebut, timnya langsung berkonsentrasi menghadapi putaran kedua awal Maret mendatang. ”Kami berharap Beto dan Josh segera menyesuaikan diri dengan tim. Mengingat, tenaga mereka sangat dibutuhkan Persijap untuk tetap eksis di kompetisi,” kata Nurjamil.

Seperti diketahui, menjelang akhir putaran pertama kemarin, tim kebanggaan warga Jepara itu mendepak tiga pemain mancanegara. Mereka adalah striker asal Portugal Gustavo Guti dan dua gelandang masing-masing Javier Perez (Spanyol) serta Youn Sung-min (Korea Selatan). Kehadiran Beto akan menempati lobang yang ditinggalkan Guti. Sedangkan, Josh Sebastian bakal mengisi lapangan tengah bersama Enjang Rohiman dan Johan Juansyah.

Manajemen juga langsung mendaftarkan kedua pemain ini ke Liga Indonesia. Sehingga, proses administrasi dapat segera dilengkapi dengan tujuan Beto serta Josh bisa segera memperkuat Persijap saat putaran kedua digulirkan. Evaldo Silva dkk bakal memulai pertandingan melawan tuan rumah Persiwa pada 7 Maret. Tiga hari berikutnya, giliran Persijap menantang tuan rumah Persipura.

Disinggung mengenai rencana penambahan pemain baru, dia menyebutkan Persijap memang masih memiliki dua kuota untuk pemain asing dari Asia. Akan tetapi, manajemen akan berhitung kembali dengan menyesuaikan anggaran yang ada. Sebab, penutupan pendaftaran pemain baru masih bisa dilakukan hingga 28 Februari nanti.

”Kami belum bisa memastikan menghentikan perburuan pemain atau mencari tambahan lagi. Saat ini, manajemen masih mempertimbangkan kondisi keuangan klub. Sehingga, kalau masih memungkinan untuk menambah ya akan dimaksimalkan waktu empat hari yang tersisa ini,” ujarnya.

Selain itu, manajemen juga akan kembali berbicara dengan pelatih. Dengan demikian, akan terjadi titik temu mengenai kebutuhan tim yang disampaikan pelatih dan situasi keuangan klub. (sundoyo hardi/sindo)
Read More

Calon Naturalisasi Joey Suk Tiba Pekan Depan, Diego Hari Ini

Joey Suk Tiba Pekan Depan, Diego Hari Ini Pemain keturunan, Joey Suk dijadwalkan tiba di Jakarta pekan depan. Joey direncanakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan ingin membela tim nasional Indonesia.

Joey Suk merupakan salah satu pemain yang sedang diusahakan menjadi WNI oleh Badan Tim Nasional (BTN) bersama dua pemain keturunan lainnya, Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels.

Bek tengah Go Ahead Eagles tersebut dinilai Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, bisa memberi kontribusi besar bagi timnas Indonesia. Sebab, Suk adalah pemain besar dan sedang menjadi incaran dua klub raksasa Eropa, Bayern Munich dan Fenerbahce.

Iman menegaskan, hingga kini pihaknya sedang berusaha mengundang Suk untuk datang ke Jakarta. Setelah melakukan hubungan langsung dengan bek kelahiran Deventer, Belanda, 8 Juli 1989, Iman menegaskan Suk akan tiba di Jakarta pekan depan.

"Suk akan tiba pekan depan. Mungkin dia akan berangkat setelah membela klubnya di pertandingan Senin. Jadwal pertandingan di sana memang sedikit aneh, Senin dan Jumat," kata Iman.

"Kami berusaha mengundang dia ke sini untuk diperkenalkan. Dia juga harus berbicara dengan pelatih (Alfred Riedl). Sulit untuk mengundangnya, karena dia andalan di klubnya," lanjut Iman.

Sementara itu, Iman juga memastikan Diego akan tiba di Jakarta hari ini. Diego sempat melakoni try out bersama timnas Indonesia Pra-Olimpiade awal bulan ini. Permainan Diego membuat Riedl terkesan. Diego sudah dikontrak tiga tahun oleh BTN dari Go Ahead Eagles.

Iman masih berharap paspor Diego, Suk, dan Ruben bisa selesai sebelum 2 Maret 2011 hingga ketiganya bisa membela timnas Indonesia Pra-Olimpiade di leg kedua melawan Turkmenistan, 9 Maret 2011. (muhammad hasits/haryanto tri wibowo/vivanews)
Read More

Riedl: Kisruh PSSI Bisa Ganggu Timnas

Riedl: Kisruh PSSI Bisa Ganggu Timnas Pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl menilai kisruh seputar pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 tidak bagus untuk perkembangan timnas Indonesia.

"Mungkin nanti kami (timnas Indonesia) bisa terpengaruh (jika terkena sanksi). Kondisi ini tidak bagus bagi (timnas) Indonesia," kata Riedl.

Riedl menambahkan, timnas Merah Putih bisa terancam sanksi dari FIFA jika ada campur tangan pemerintah terhadap pemilihan Ketua Umum PSSI. Untuk itu, Riedl berharap kisruh tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Terkait pertandingan semalam, Riedl menegaskan kekalahan timnas Indonesia Pra-Olimpiade dari Turkmenistan 3-1 pada leg pertama pra-kualifikasi Olimpiade 2011 di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu, 23 Februari 2011, bukanlah karena terpengaruh kisruh pemilihan Ketua Umum PSSI.

"Saya tidak tahu, karena saya tidak pernah membicarakan masalah itu kepada pemain. Kami pemain sepakbola dan bekerja di lapangan hijau," ujar Riedl.

Jelang pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2012 kekisruhan terjadi menyusul pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI. Demo menentang pencalonan Nurdin terus terjadi di kantor pusat PSSI, Senayan, Jakarta, dan di berbagai daerah.

Unjuk rasa mulai bergulir setelah keputusan Komite Pemilihan (KP) yang tidak meloloskan bakal calon Arifin Panigoro dan George Toisutta menjadi calon ketua umum PSSI. Tapi, kedua bakal calon itu masih mempunyai kesempatan untuk lolos setelah mengajukan banding ke Komite Banding Pemilihan (KBP).  (muhammad hasits/haryanto tri wibowo/vivanews)
Read More

Persipura Batal Gaet Striker Australia

Persipura Batal Gaet Striker Australia Pemain asing asal Australia Naum Sekulovski yang baru saja didatangkan Persipura, akhirnya pulang kembali ke negaranya.

Striker dari klub Perth Glory ini tak sempat memberikan keterangan resmi alasan dirinya mengundurkan diri. Tapi, kabarnya akibat melihat kondisi lapangan tempat latihan para pemain Persipura yang dianggap tak layak.

Namun, menurut Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, dirinya sempat dihubungi Naum yang menginformasikan akan balik ke negaranya karena ada urusan.

"Mungkin belum siap bermain dengan Persipura. Dia minta pulang karena tak berkenan, ya kami juga tak ingin menahan orang yang bekerja setengah hati," katanya, Kamis (24/2).

Untuk itu, menurut Jacksen, kini pihak manajemen Persipura sedang menghubungi dan memanggil tiga striker dari kawasan Asia. Tiga striker ini dari negara yang pernah ikut piala AFF lalu.

"Siapa orangnya nanti kita lihat sama-sama. Tapi tipenya impresif dan jadi panutan dalam tim," katanya.
 (cunding levi/tempo)
Read More